Setelah cukup lama ga ngisi blog ini, akhirnya saya kembali dengan satu tulisan ringan. Hehehe. Yaah, sy cuma pengen bilang, "sialan banget anak2 thread, gw semakin cinta mati ama genre post rock, gw bener2 teracuni".
Ok, langsung aja. Gw pengen sedikit membahas salah satu track dari Mono yang berjudul Halcyon (Beautiful Days), lagu ini diambil dari album Walking Cloud And Deep Red Sky, Flag Fluttered And The Sun Shined. Panjang banget nama albumnya...huuuh. Nah, gini ceritanya, kalau dulunya gw suka banget track dari Sigur Ros yang diberi nama Untitled 4, maka sekarang gw berpindah ke Halcyon (Beautiful Days). Track ini bisa dibilang sangat "menyihir". Lagunya seakan2 "meledak2" dan penuh dengan emosi yang kuat. Sayatan gitarnya diiringi oleh permainan cello benar2 membuat badan jadi dingin, sedingin nuansa lagunya. Diawal2 lagu nya, dua gitar mengalun secara pelan dan seolah bercakap dengan satu sama lain, memasuki time 1:39, seakan2 kita dibawa untuk menaiki satu bukit tinggi. Dan di 2:29 , anda mencapai puncak bukit itu, sambil menerawang ke sekeliling bukit, dimana terdapat satu panorama yang cukup indah, dengan posisi berdiri dengan ke dua tangan dikepakkan seolah2 anda akan terbang, hal ini berlangsung kira2 3 menit.
Dan pada time 5:13, disinilah klimaks lagunya, apa kira2 yang saya lakukan pada saat ini? hahaha...ga tanggung2, sy melompat dari bukit tersebut. Disini puncak lagunya...hal ini berlangsung sampai time 8:10.
Benar2 lagu yang cukup apik.
Tuesday, May 15, 2007
Tuesday, February 27, 2007
Babel

Tema tema film seperti ini gw liat masih jarang diangkat, bahkan belum pernah mungkin, ga berlebihan kalau gw sebut film ini sebagai film multi-kultural. Ada penggabungan isu isu global di dalamnya, dan isu isu tersebut bisa terwakili dengan pas.
Dimulai dengan setting pegunungan di Maroko, menggambarkan satu keluarga sedang membeli sebuah senjata, senjata ini mereka beli untuk melindungi kambing kambing mereka. Namun sungguh sangat naas, senjata ini tidak sengaja mengenai seorang turis wanita Amerika Serikat, Maka diusutlah asal usul senjata ini, yang ternyata adalah milik seorang pemburu dari Jepang yang di hadiahkan kepada seorang kakek tua atas jasa nya menjadi guide selama orang jepang itu berburu di gurun Maroko. Turis wanita tadi mempunyai pembantu rumah tangga yang berasal dari Mexico yang juga mempunyai masalah tersendiri (cape kalo gw ceritain juga masalahnya :P), cerita film ini pun berpindah2, dari Maroko, Jepang, Mexico, dan seterusnya.
Gw paling suka pas settingnya di sebuah desa kecil di daerah Maroko, dimana rombongan turis tadi meninggalkan brad pitt bersama istrinya yang tertembak, sangat amat emosionil, kita seakan2 ikut panik juga seperti yg dirasakan si brad pitt. Di desa itu tidak ada dokter sama sekali, satu2nya cara adalah memanggil dokter dari daerah lain, tapi dalam waktu yang bersamaan, si turis tadi terus kekurangan darah akibat tembakan yang mengenai bagian bawah lehernya.
Dan dalam kepanikan itu, diselingi setting yang berlokasi di Jepang, dimana sang empunya senjata tadi mempunyai putri yang bisu. Gadis ini mengalami penyakit yang yang gimana yaaah!!,,hahaha...nonton aja sendiri, lucu deh!, pokoknya setting di jepang ini mengangkat tema 'keluarga'.
Tulisan gw tidak cukup mewakili kompleksitas film ini, pokoknya ini adalah film yang wajib tonton!titiiik!!
Saturday, February 10, 2007
Posting For Nothing
Malem ini tangan gw terasa gatel pengen nulis sesuatu, tapi ga tau mau nulis apa. Ok lah, gw mencoba bercerita tentang apa aja yang ada di kepala gw sekarang. 1 2 3!!
Oh iya, gw pengen punya soundcard yang memadai untuk home recording, mungkin digidesign, M Audio atau EMU, plus satu buah mixer 4 channel, and satu lagi yaitu MIDI Controller, gw harus mulai nabung biar pas tar balik ke indo bisa beli (tapi ga ada yg bisa ditabung neh!..uheuheue)
Trus gw pengen cepet2 kelar kuliahnya and nikah, auauaua, kenapa nikah cepet? karena takut dosa kali ya!, hahaha, ga ga!, gw emang udh niat pengen nikah muda, Insya Allah, mudah2an Allah ngasi jalan and ngasi jodoh yang shalehah dan bisa membangun rumah tangga yg Islami, amiin yaa rabb!
aah, itu aja kali, ga ada ide lagi gw...udh ngantuk :P , oh iya..kayaknya lebih pas kalo judul diatas diganti jadi "Harapan Harapan Seorang Emin", umm..tapi bntar...kedengerannya terlalu standart, gmn menurut km?!...hihihi..seperti bahasa bahasa novel saja.
Oh iya, gw pengen punya soundcard yang memadai untuk home recording, mungkin digidesign, M Audio atau EMU, plus satu buah mixer 4 channel, and satu lagi yaitu MIDI Controller, gw harus mulai nabung biar pas tar balik ke indo bisa beli (tapi ga ada yg bisa ditabung neh!..uheuheue)
Trus gw pengen cepet2 kelar kuliahnya and nikah, auauaua, kenapa nikah cepet? karena takut dosa kali ya!, hahaha, ga ga!, gw emang udh niat pengen nikah muda, Insya Allah, mudah2an Allah ngasi jalan and ngasi jodoh yang shalehah dan bisa membangun rumah tangga yg Islami, amiin yaa rabb!
aah, itu aja kali, ga ada ide lagi gw...udh ngantuk :P , oh iya..kayaknya lebih pas kalo judul diatas diganti jadi "Harapan Harapan Seorang Emin", umm..tapi bntar...kedengerannya terlalu standart, gmn menurut km?!...hihihi..seperti bahasa bahasa novel saja.
Thursday, February 1, 2007
Hitler: The Rise Of Evil

From left to right: Ernst Hanfstaengl (Liev Schreiber), Adolf Hitler (Robert Carlyle), and Herman Goering (Chris Larkin). Behind Goering is Rudolf Hess (James Babsen).
Film yang tayang di tahun 2003 ini sebenarnya adalah film TV, atau apalah istilahnya. Tapi menurut gw tetep aja enak di mata, maksud gw dari sisi gambarnya gitu, ngerti kan?
Uuuh, bisa dibilang film ini termasuk dalam film favorit gw (entahlah kalau ada film Hitler yg lebih bagus, soalnya baru nonton yang ini). Robert Carlyle berhasil menghidupkan jiwa Hitler, bagaimana dia dengan menggebu gebu nya saat berpidato, ataupun ketika Hitler marah, waaah, serem euy!. Film ini berdurasi sekitar 170 menit, mayan lama karena memang diceritain dari awal, dari Hitler masih bocah sampai dia meninggal, di film ini anda juga bisa melihat bagaimana Hitler sangat anti Yahudi. Setting nya sangat hidup menurut gw, film ini berhasil menggambarkan lokasi nya dengan cukup "hidup", anda ga bakal bosan dengan suasana tahun '30 - '40 an nya.
Terlepas dari ideology nya, film ini banyak memberikan pencerahan bagi gw, bagaimana tegas dan keras nya seorang Hitler, atau bagaimana dia membangun kekuatan politik dan militer yang bener2 mulai dari Nol, dan banyak lagi pencerahan pencerahan yang sangat bermanfaat. Film yang wajib ditonton...tonton yah :P.
Subscribe to:
Posts (Atom)